KITA WUJUDKAN  DHUAFA SEJAHTERA

Dhuafa adalah orang atau sekelompok orang yang hidup dalam penderitaan atau kesengsaraan.

Ini diarahkan kepada beberapa hal, orang-orang yang termasuk dalam kaum dhuafa adalah orang yang lemah, baik lemah secara ekonomi maupun sosial, hidup dalam kesengsaraan, ketidakberdayaan, dan kemiskinan.

Sehingga membutuhkan pertolongan orang lain untuk tetap bisa hidup dan bertahan demi keberlangsungan hidupnya.

Maka sering sekali dhuafa dikenal sebagai orang yang lemah, baik lemah ekonomi hingga lemah fisik.

Ternyata angka dhuafa sangat besar sebagaimana yang kita lihat di sekitar kita.

Masih banyak yang terpaksa meminta-minta bahkan tidak melakukan apapun atas kelemahan yang terjadi pada saudara kita.

Ada beberapa kriteria yang termasuk kaum dhuafa diantaranya:

Anak yatim, fakir miskin, ibnu sabil (musafir), orang yang meminta-minta, dan hamba sahaya.

Lalu orang disabilitas, orang sakit, para lansia, janda miskin, tahanan atau tawanan, muallaf (orang yang baru memeluk Islam, orang-orang fakir; orang-orang yang berutang (gharimin).

Masih termasuk kategori yaitu orang yang berjuang di jalan Allah (fisabilillah), buruh atau pekerja kasar, rakyat kecil yang tertindas, anak-anak kecil dan bayi.

Bahkan orang yang mengalami bencana atau musibah, dimana menyebabkan harus kehilangan harta bendanya.

Serta lainnya yang tidak menutup kemungkinan hingga disebut menjadi bagian orang-orang yang lemah.

Kaum dhuafa khususnya dari segi ekonomi yang secara umum dikenal dengan kaum miskin atau kemiskinan ditengah kondisi umurnya sudah sangat tua.

Oleh karenanya, mereka harus mendapatkan perhatian, baik oleh mereka yang kaya, lembaga sosial masyarakat atau pemerintah seperi LAZnas PHR.

Alhamdulillah bersyukur kita diberikan kecukupan tidak hanya dalam kesehatan namun juga dari segi rezeki, bahkan banyak juga dari kita yang diberikan kelebihan rezeki yang berlimpah.

Disinilah tugas kita untuk berbagi sebagai pengingat bahwa disekitar kita ada yang sangat berhak mendapatkan sebagian rezeki yang kita miliki.

Maka bersihkan rezeki kita dari hak orang lain sebagaimana Allah berfirman :

“Dan kepunyaannya (Allah) apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi  (QS An-Najm: 31).

Segala yang ada pada diri kita, anak, harta, dan lainnya, hanyalah titipan dari Allah.

Allah menguji orang-orang yang beriman dengan segala yang dimilikinya.

LAZnas PHR mengajak sahabat kebaikan terus berbagi energi kebaikan wujudkan Riau sejahtera.

DHUAFA
DHUAFA

Jangan lupa berikan secara khusus untuk mensejahterakan kaum dhuafa, ini menjadi langkah kita untuk terus memberi energi kebaikan kepada dhuafa.

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Telegram

Informasi Lainnya

akibat rajin minum

AKIBAT RAJIN MINUM

Akibat rajin minum ternyata sering kita rasakan nih sahabat kebaikan. Minum adalah aktivitas dasar yang

DUNIA INI TEMPATNYA LELAH

Dunia Ini Tempatnya Lelah 

Dunia ini tempatya lelah? padahal dunia ini penuh keindahan. Tetapi juga sarat dengan kelelahan. Setiap