Menangis Melihat Dhuafa Karena Apa?

Menangis melihat dhuafa adalah hal terbaik. Ini terjadi karena kelembutan dan kepakaan hati. Mari buka mata kenapa kita menangis melihat dhuafa. seperti aku yang merasakan guncangan di hati. Ada kesedihan mendalam yang muncul, bukan hanya karena melihat kekurangan mereka, tetapi karena melihat ketabahan yang begitu luar biasa di tengah segala keterbatasan.

Kekuatan Seperti Apa Yang Mereka Tunjukkan?

Ketika aku menyaksikan seorang ibu yang bekerja keras dari pagi hingga malam, berjuang untuk memberi makan anak-anaknya meski dengan penghasilan yang tidak seberapa, hatiku terasa pilu. Wajahnya penuh senyum, namun matanya menyimpan lelah yang sulit disembunyikan. Dia tidak menyerah, tidak mengeluh, hanya berusaha menjalani hidup dengan kekuatan yang entah dari mana datangnya.

Anak-anak kecil yang berlarian tanpa alas kaki, bermain dengan riang meski perut mereka kosong, adalah pemandangan lain yang membuatku tak kuasa menahan air mata. Mereka tertawa, seakan tidak peduli dengan dunia yang seolah melupakan mereka. Di balik keceriaan itu, aku melihat masa depan yang penuh tantangan, penuh ketidakpastian.

Aku menangis saat melihat seorang kakek tua memikul beban berat di bawah terik matahari. Tubuhnya yang ringkih bergetar setiap kali melangkah, namun ia tetap berjalan, demi sesuap nasi untuk keluarganya. Rasanya tidak adil melihat seseorang yang seharusnya menikmati masa tua, justru harus bertarung dengan kerasnya kehidupan setiap hari.

Pemandangan rumah-rumah reyot yang hampir roboh, dengan lantai tanah dan atap bocor, adalah tamparan keras bagi siapa saja yang sering lupa bersyukur. Di dalam gubuk itu, sebuah keluarga tetap berkumpul dengan cinta, saling menguatkan meski hidup begitu sulit.

Hal Paling Menyentuh Dari Dhuafa

Yang paling menyentuh adalah doa-doa mereka. Dengan tangan yang bergetar dan mata yang basah, mereka meminta rezeki kepada Tuhan dengan keyakinan yang begitu dalam. Mereka tidak punya apa-apa, namun iman mereka jauh lebih kuat daripada orang-orang yang hidup berkecukupan.

Tangis ini bukan hanya karena rasa iba, tapi juga karena mereka adalah cermin dari kekuatan, ketabahan, dan harapan. Di tengah dunia yang sering kali abai pada mereka, para dhuafa tetap menunjukkan bahwa hidup ini adalah tentang bersyukur dan berusaha.

Mereka mengajarkanku untuk lebih peduli, Menangis melihat dhuafa membuatku lebih bersyukur, dan lebih banyak berbagi. Setiap senyum mereka, meski dalam kekurangan, adalah pelajaran berharga bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari harta. Tetapi dari hati yang penuh dengan rasa syukur.

Dan di situlah aku menangis, karena mereka bukan hanya membutuhkan uluran tangan, tetapi juga perhatian, cinta, dan pengakuan bahwa mereka ada, bahwa mereka berharga.

Sahabat Kebaikan, yuk berikan santunan untuk berbagai program di Energi Kebaikan melalui www.energikebaikan.com dan konfirmasi pembayaran melalui WhatsApp yaitu 0821 7461 7394. Atau klik tautan berikut: http://wa.me/682174617394

Jangan lupa kunjungi program kebaikan di www.energikebaikan.com dan www.laznasphr.id

Official Contact Center

0821 7461 7394 (Energi Kebaikan)

Bagikan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Email
Telegram

Informasi Lainnya

akibat rajin minum

AKIBAT RAJIN MINUM

Akibat rajin minum ternyata sering kita rasakan nih sahabat kebaikan. Minum adalah aktivitas dasar yang

DUNIA INI TEMPATNYA LELAH

Dunia Ini Tempatnya Lelah 

Dunia ini tempatya lelah? padahal dunia ini penuh keindahan. Tetapi juga sarat dengan kelelahan. Setiap