Hal yang dapat merusak puasa menjadi perilaku atau tindakan yang bertentangan dengan esensi ibadah puasa dalam agama Islam. Puasa membantu umat Islam membersihkan diri dari dosa-dosa mereka. Dengan menjalankan puasa dengan baik, seseorang berkesempatan untuk mendapatkan pengampunan Allah dan memperbaiki hubungan spiritual. Menjaga agar puasa tidak rusak sangat penting karena puasa bukan hanya sekadar menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga merupakan kesempatan untuk meningkatkan spiritualitas, ketaatan kepada Allah, dan kesadaran sosial. Ini dia 3 hal yang dapat merusak puasa.
-
Lisan yang tidak dijaga
Dimulai dari membicarakan hal-hal yang tidak bermanfaat. Berbicara tentang hal-hal yang tidak bermanfaat atau tidak layak selama berpuasa dapat mengurangi nilai ibadah puasa. Islam mendorong umatnya untuk menggunakan waktu puasa untuk meningkatkan kesadaran spiritual dan meningkatkan ibadah. Lisan yang dijaga juga dalam bentuk masih banyak dan sukanya memaki, menyakiti perasaan orang lain. Bahkan berperilaku buruk secara verbal atau non-verbal tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam. Melakukan hal ini dapat merusak keberkahan puasa seseorang.
Yang membuat lisan tidak terjaga berikutnya yaitu berbohong atau berdusta adalah perbuatan yang tidak diperbolehkan dalam agama Islam dalam segala situasi, termasuk saat berpuasa. Mereka yang berpuasa diharapkan untuk menjaga lidah mereka dari berbicara dusta atau melakukan tindakan tidak jujur.Menjaga lisan merupakan bagian dari latihan disiplin diri. Ketika seseorang mampu mengendalikan perkataan dan tindakan mereka, itu mencerminkan kontrol diri yang baik, yang penting dalam menjalani ibadah puasa dengan baik.
Puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga tentang menjaga kesucian hati dan pikiran. Lisna yang bersih membantu menjaga kesucian spiritual seseorang selama berpuasa. Dengan memperhatikan perkataan dan perilaku kita, kita menjadi lebih sadar akan efek dari tindakan kita terhadap orang lain dan hubungan kita dengan Allah. Ini membantu dalam pengembangan kesadaran spiritual selama berpuasa.
-
Menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat
Hal yang dapat merusak puasa juga dengan menghabiskan waktu dengan aktivitas yang tidak bermanfaat, seperti bersosialisasi tanpa tujuan yang jelas atau terlalu banyak tidur, dapat mengurangi nilai spiritual puasa seseorang. Bahkan sayangnya memperlihatkan perilaku yang tidak islami: melakukan tindakan atau perilaku yang bertentangan dengan ajaran Islam. Seperti merokok, minum alkohol, atau berjudi, dapat merusak keberkahan puasa seseorang.
Menghabiskan waktu dengan hal yang tidak bermanfaat seperti menonton acara televisi yang tidak mendidik atau bersosialisasi tanpa tujuan yang jelas dapat mengganggu ibadah. Seperti membaca Al-Quran, berdoa, atau melakukan zikir. Menghabiskan waktu dengan hal yang tidak bermanfaat dapat meningkatkan risiko terjerumus dalam perbuatan dosa atau godaan. Seperti menonton konten yang tidak pantas atau terlibat dalam percakapan yang tidak bermoral.
Hindari juga perilaku tidak bermanfaat seperti mendengarkan atau menonton hal-hal yang tidak pantas. Membiarkan pikiran terpapar oleh hal-hal yang tidak sesuai, seperti konten yang tidak pantas atau tidak bermanfaat. Hal lainnya dapat merusak kesucian ibadah puasa seseorang. Jangan sampai melakukan tindakan dosa besar, seperti mencuri, berzina, atau menyakiti orang lain secara fisik atau emosional, dapat membatalkan keberkahan ibadah puasa seseorang.
-
Tidak menjaga sikap
Tidak menjaga sikap bisa dilihat dari memperlihatkan kesombongan atau keserakahan. Sikap sombong, angkuh, atau serakah tidak sesuai dengan nilai-nilai kesederhanaan dan kerendahan hati yang diajarkan oleh Islam. Mengejar kekayaan atau memperlihatkan kesombongan dapat mempengaruhi keberkahan ibadah puasa seseorang.
Padahal salah satu aspek penting dari ibadah puasa adalah memperkuat hubungan baik dengan sesama manusia. Bersikap sombong atau berkata kasar dapat merusak hubungan sosial, menciptakan ketegangan, dan merusak atmosfer kebersamaan selama bulan Ramadan.Bersikap sombong dan berkata kasar juga bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar Islam, yang menekankan pentingnya kesopanan, penghormatan, dan pengendalian diri. Dalam hadis yang disebutkan dalam kitab-kitab hadis, Nabi Muhammad SAW mengajarkan pentingnya menjaga lisna (lidah) dan menghindari perkataan yang buruk atau menyakitkan.
Jadi, menjaga sikap yang baik, tidak sombong, dan tidak berkata kasar selama berpuasa adalah bagian penting dari menjalankan ibadah dengan benar dan menghormati nilai-nilai Islam yang mengajarkan kedamaian, toleransi, dan kasih sayang. Manfaatkan puasa menjadi waktu yang baik untuk refleksi, introspeksi, dan pengembangan diri. Menghabiskan waktu dengan hal yang tidak bermanfaat menghalangi proses ini dan mencegah seseorang untuk mencapai potensi penuhnya. Penting bagi umat Islam untuk memahami nilai-nilai spiritual puasa dan berusaha menjauhi amalan-amalan yang dapat merusak keberkahan ibadah mereka selama bulan Ramadan atau kapan pun mereka berpuasa.
Sahabat Kebaikan, yuk berikan santunan untuk berbagai program di LAZnas PHR melalui www.energikebaikan.com dan konfirmasi pembayaran melalui WhatsApp yaitu 0821 7461 7394. Atau klik tautan berikut: http://wa.me/682174617394
Jangan lupa kunjungi program kebaikan di www.energikebaikan.com dan www.laznasphr.id
Official Contact Center
0821 7461 7394 (LAZnas PHR South Area)
0822 6816 9994 (LAZnas PHR North Area)