Apakah kamu pernah mendengar kabar lansia meninggal dalam keadaan sendiri didalam rumah? fenomena saat ini cukup sering ditemukan dan memperihatinkan kita semua.
Faktanya, cukup banyak lansia dalam keadaan sudah meninggal beberapa hari sebelumnya tanpa diketahui siapapun karena sendirian didalam rumah.
Tentu mengejutkan para tetangga yang mulai jarang melihat keberadaan lansia dan ketika dihampiri kerumah sudah dalam keadaan wafat.
Contoh kasus lansia yang meninggal dalam keadaan sendirian di Indonesia.
Penemuan mayat pria di Jalan Teluk Leok Kota Pekanbaru, Riau membuat geger masyarakat setempat. Sebab mayat ditemukan telah membusuk dan dari tubuh keluar banyak cairan pada Senin 5/6/2023 (Informasi detik.com).
Contoh kasus berikutnya tentang lansia meninggal dalam keadaan sendiri yaitu seorang pria lanjut usia (lansia) warga Jalan Budi Luhur, Kelurahan Mentangor, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru ditemukan tewas membusuk di dalam kamar rumahnya, Ahad 20/11/22.
Korban diperkirakan sudah meninggal sekitar tiga sampai lima hari sebelum ditemukan. Namun untuk penyebab kematian tidak bisa dipastikan karena jenazah tidak diautopsi (informasi riaupos.jawapos.com).
Selanjutnya kasus paling terbaru lansia 65 tahun yang sebelumnya dilaporkan terjatuh ke dalam sumur sedalam 15 meter, dipastikan meninggal dunia. Hal tersebut dibenarkan oleh Petugas Damkar dan BPBD Kota Tangerang pada Senin 1/08/23 (informasi liputan6.com)
Sebagai insan biasa, alur dan siklus kehidupan terus berjalan, perjalanan kehidupan manusia dari dalam kandungan, lahir, masa kecil (bayi, batita, dan balita), masa anak-anak, masa remaja, masa dewasa, hingga memasuki masa lansia. Banyak fase kehidupan yang menghantarkan kita berjumpa dengan kematian.
Kematian tidak memandang usia, derajat, status, dan sebagainya. Ia berjalan sesuai dengan takdirnya sampai mana langkah kita di dunia ini terhenti. Namun, banyak dari kita yang harus bertahap hidup dalam kesendirian karena orang terdekat sudah wafat atau ditinggal anak merantau mencari nasib untuk kehidupan yang lebih baik.
Lansia tinggal sendiri
Lansia meninggal dalam keadaan sendiri memicu perhatian kita, lanjut usia menjadi bagian perhatian dari keluarga, masyarakat dan tetangga dekat. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2021 yang dilakukan oleh BPS menyebutkan terdapat 9,99 % lansia yang tinggal sendiri. Semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya yang tidak mencapai angka 9 %.
Padahal secara psikologis, semakin panjang umur seseorang, ia juga akan mudah lupa, mengalami rasa kesepian dan kebosanan. Keadaan tersebut menyebabkan lansia membutuhkan dukungan orang sekitarnya, seperti keluarga ataupun orang sekitarnya.
Lansia butuh orang disekitarnya, selain untuk menemani kesendiriannya, juga butuh membantunya atas keterbatasan energinya dan kekuatannya dalam menjalani aktivitas, maka banyak lansia hanya bisa berdiam didalam rumah.
Lansia tinggal sendiri punya alasan tersendiri dan beragam, namun jika dikonsepkan terdapat dua alasan yaitu keinginan dan keterpaksaan.
Keinginan
Konsep keinginan ini karena kondisi keluarga besar yang mengerucut menjadi keluarag kecil, dimana siklus kehidupan anak juga mempunyai keluarga sendiri, sehingg alansia ingin menikmati masa tua sendirian atau bersama pasangan, apabila pasangan lebih dulu wafat, maka juag kembali tinggal sendiri.
Bisa dikatakan keinginan juga karena ingin tinggal didesa, sebagiamana kehidupan lansia sendiri sangat besar di desa daripada di kota, sehingga ini menunjukkan bahwa lansia cukup banyak yang mengaku ingin tinggal sendirian di desa karena cuaca dan aktivitas yang lebih lengang.
Keterpaksaan
Lansia meninggal dalam keadaan sendiri juga banyak karena kondisi keterpaksaan, hal ini dilihat dari banyak lansia yang sangat kekurangan dan tidak punya aset masa tua harus bekerja keras agar bisa punya makanan hari itu.
Alasan lainnya karena keterpaksaan adalah keluarga yang sangat jauh seperti anak merantau, dan tidak ada keluarga besar terdekat, atau berbagai problema lainnya yang menjadi lansia terpaksa mandiri ditengah kehidupannya yang sangat terbatas.
Peran Terhadap Lansia
Peran Pemerintah Untuk Lansia
Undang-Undang No. 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia, pemerintah berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial lanjut usia.
Sebagai penduduk yang berumur 60 tahun ke atas, lansia memiliki keterbatasan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Pada usia tersebut, fungsi biologis dan fisiologis tubuh semakin menurun sehingga menjadi rentan terhadap penyakit.
Kondisi lansia yang tinggal sendiri dapat menjadi pengingat genting bagi pemerintah untuk menghadapi berbagai persoalan akibat adanya penuaan penduduk.
Dalam info Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, Direktur Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan Erna Mulati menjelaskan, dalam Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia 2020-2024, akses dan kualitas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia menjadi penekanan utama
Peran Masyarakat Bantu Lansia
Agar meminimalisir lansia meninggal dalam keadaan sendiri dan menuntaskannya. Maka sebagai masyarakat kita juga harus menaruh perhatian lebih kepada lansia yang ada disekitar kita, apalagi tinggal sendirian.
Percayalah, lansia yang sendirian sangat mengharapkan perhatian kita bahkan bantuan kita. Bantu dengan sering berkunjung, ajak kegiatan atau aktivitas jika lansia tersebut mampu, serta berikan hal kecil yang pasti menambah kebahagiaan para lansia dengan kehadiran kita.
Hal kecil tersebut mungkin biasa bagi kita, tapi bagi lansia itu snagat berarti baginya dalam berjuang menyambung hidup hari demi hari.
Lansia meninggal dalam keadaan sendiri jangan sampai menjadi fenoemena yang memberi tanda bahwa kita tidak memiliki jiwa sosial terhadap lansia. Kondisi lansia yang sudah tidak sekuat kita, harus menambah beban lagi dalam perjuangannya mencari setekong beras.
Dengan langkah ini kita dapat meminimalisir angka kematian pada lansia dalam keadaan sendiri, mengetahui kondisi ini cukup marak, dan kita reponsif untuk terus membantu lansia menjadi nilai kebaikan untuk bersama, apalagi bersama LAZnas PHR.
Sahabat Kebaikan, yuk berikan santunan dan bantu peduli lansia melalui www.energikebaikan.com dan konfirmasi pembayaran melalui WhatsApp yaitu 0821 7461 7394. Atau klik tautan berikut: http://wa.me/682174617394
Jangan lupa kunjungi program kebaikan di www.energikebaikan.com dan www.laznasphr.id
Official Contact Center
0821 7461 7394 (LAZnas PHR South Area)
0822 6816 9994 (LAZnas PHR North Area)